Gambas adalah sayuran pasar yang dikenal di banyak bagian daerah tropika. Benih yang ditanam biasany diperoleh dari hasil pertanaman sebelumnya. Liananya memanjat dengan perantara sulur bercabang lima yang khas. Bunga jantan dihasilkan dengan perbungaan terpisah, dan bunga betina menyendiri pada tangkai. Buahnya memiliki gigir yang menyudut.
Budidaya
Tanamannya tegap dan toleran pada tanah yang kurang subur dan kondisi pemeliharaan yang kurang baik dibandingkan dengan mentimun. Di dataran rendah tropika gambas akan mulai menghasilkan sejak kira-kira enam minggu dan memberikan hasil ekonomis selama 14 sampai 16 minggu. Dalam pengusahaan komersial dan dalam petak-petak percobaan, hasil tertinggi yang dapat diperoleh adalah dalam tingkatan 30 ton per ha dan pertanaman yang lamanya 14 minggu; hasil rata-rata adalah sekitar 20 ton per ha dan sebagian besar perbedaan ini dapat dihubungkan dengan perbedaan pemeliharaan dengan variasi iklim. Jarak tanam, penanaman, pengikatan, dan pemantapan keberhasilan pertanaman kurang lebih sama dengan budidaya mentimun.
Gambas kurang tanggap terhadap pemupukan seperti pada mentimun. Hasil suatu percobaan pemupukan menunjukkan, mulanya takaran pemupukan untuk mentimun digunakan juga dalam pengusahaan pertanaman gambas secara komersial, tetapi setelah beberapa kali pertanaman berurutan tampak jelas bahwa tanaman berdaun sangat rimbun dan hasil buahnya menurun. Setelah dilakukan perlakuan tanpa pemupukan selama beberapa kali pertanaman ternyata hasil yang diperoleh pertanaman gambas meningkat. Karena itu, alternatif pemupukan yang disarankan adalah:
1. Dengan 20 ton per ha kompos organik per tahun (untuk empat kali pertanaman), 300 kg/ha pupuk 12:12:17:2 + UM dan 100 kg/ha urea dalam lima takaran yang sama pada saat umur tanaman 2, 4, 6, dan 8 minggu.
2. Tanpa bahan organik, gunakan 500 kg/ha pupuk majemuk dan 120 kg urea dalam lima takaran yang sama seperti di atas.
Tanaman ini tidak layu seperti pada mentimun, dan pada hari-hari yang kering penyiraman setiap hari sudah cukup. Buah dapat dipetik bila masih sangat muda akan tetapi hasil akan menurun atau jika telah mencapai panjang 30 - 40 cm sudah dapat dipetik sebelum gambas menjadi berserat dan tidak dapat dimakan lagi.
(Sumber foto: hortikultura.litbang. deptan.go.id) |
Artikel sebelumnya: Kualitas Sayuran Pertanian - PKL (Perawatan Kasihsayang Lembut)
0 Response to "Bercocok Tanam Gambas atau Sayur Oyong (Luffa acutangula)"
Posting Komentar