Lobak-lobak Cina dapat beradaptasi baik untuk ditanam di daerah tropika, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini termasuk dalam suku kubis (Cruciferae), yang merupakan tanaman berumbi akar dan dimakan segar ataupun setelah dimasak.
Budidaya
Lobak memberikan hasil yang baik jika diberikan kapur pada tanah-tanah masam. Pada tanah gambut, kapur dapat digunakan dengan takaran 4 ton per ha. Cara membudidayakan tanaman Lobak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pertanaman dimulai dari benih. Untuk kultivar non-hibrid, benih yang akan ditanam dengan sistem hidroponik dibuatkan tempat menanam terlebih dahulu (caranya dapat dilihat disini), sedangkan jika ditanam di tanah secara langsung, sebaiknya benih disebar jarang dalam empat baris dalam bedengan selebar 1 - 2 m dan dilakukan penjarangan menjadi 10 - 15 cm bila tanaman telah tumbuh. Untuk hibrida (Minowase Cross) diperjarang menjadi 20 cm.
Pemupukan
Meskipun tanaman ini berupa umbi akar, Lobak juga memberikan tanggapan yang baik terhadap nitrogen dan serbuk bahan organik. Pemupukan yang dianjurkan untuk tanaman lobak ini adalah sebagai berikut:
1. 20 ton per ha bahan organik per tahun, 500 kg pupuk majemuk 12:12:17:2+ UM dan 150 kg urea yang diberikan selama enam minggu pertama. Sebagai alternatif dapat diberikan 500 kg 'Nitrophoska Permanen' pada waktu awal tanam, dengan 100 kg urea yang diberikan selama empat minggu pertama.
2. Tanpa bahan organik dapat diberikan 800 kg pupuk majemuk 12:12:17:2+ UM dan 250 kg urea yang diberikan selama empat minggu pertama atau 800 kg 'Nitrophoska Permanen' pada waktu awal tanam, 200 kg urea selama empat minggu pertama.
Lobak memberikan tanggapan yang baik terhadap pemberian air yang sedikit tetapi rutin dan harus dijaga agar tidak merusak akar tanaman selama kegiatan budidaya.
Perlindungan Tanaman
Varietas unggulan seperti Minowase Cross dapat sangat menderita karena penyakit busuk akar (Erwinia carotovara) dan sebaiknya menanam varietas lokal yang telah beradaptasi dengan baik. Penyakit akar pekuk dapat juga menyerang cukup parah dan dianjurkan untuk menggunakan benih yang bersih.
Ngengat punggung intan dapat juga menyerang lobak, tetapi tidak separah pada kubis. Karena tanaman lobak ini dihuni oleh hama tersebut dan dapat menjadi sumber hama bagi Cruciferae lain yang rentan. Bahkan diperlukan tindakan pengendalian sebagai pencegahan hama tersebut. Selain bagian umbi, daun-daunnya pun mudah terserang oleh kutu dan kumbang lain.
Lobak eropa dapat juga dicoba tanam di daerah dataran rendah, tetapi masalah umum yang dapat terjadi adalah keretakan umbi dan pembuangan hasil yang kurang bagus. Varietas-varietas yang dianjurkan untuk daerah dataran rendah adalah French breakfast, scarlet globe, Cina rose, dan Grenadier. Varietas-varietas ini dapat dipanen dalam waktu empat sampai lima minggu.
Budidaya
Lobak memberikan hasil yang baik jika diberikan kapur pada tanah-tanah masam. Pada tanah gambut, kapur dapat digunakan dengan takaran 4 ton per ha. Cara membudidayakan tanaman Lobak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pertanaman dimulai dari benih. Untuk kultivar non-hibrid, benih yang akan ditanam dengan sistem hidroponik dibuatkan tempat menanam terlebih dahulu (caranya dapat dilihat disini), sedangkan jika ditanam di tanah secara langsung, sebaiknya benih disebar jarang dalam empat baris dalam bedengan selebar 1 - 2 m dan dilakukan penjarangan menjadi 10 - 15 cm bila tanaman telah tumbuh. Untuk hibrida (Minowase Cross) diperjarang menjadi 20 cm.
Pemupukan
Meskipun tanaman ini berupa umbi akar, Lobak juga memberikan tanggapan yang baik terhadap nitrogen dan serbuk bahan organik. Pemupukan yang dianjurkan untuk tanaman lobak ini adalah sebagai berikut:
1. 20 ton per ha bahan organik per tahun, 500 kg pupuk majemuk 12:12:17:2
2. Tanpa bahan organik dapat diberikan 800 kg pupuk majemuk 12:12:17:2
Lobak memberikan tanggapan yang baik terhadap pemberian air yang sedikit tetapi rutin dan harus dijaga agar tidak merusak akar tanaman selama kegiatan budidaya.
Perlindungan Tanaman
Varietas unggulan seperti Minowase Cross dapat sangat menderita karena penyakit busuk akar (Erwinia carotovara) dan sebaiknya menanam varietas lokal yang telah beradaptasi dengan baik. Penyakit akar pekuk dapat juga menyerang cukup parah dan dianjurkan untuk menggunakan benih yang bersih.
Ngengat punggung intan dapat juga menyerang lobak, tetapi tidak separah pada kubis. Karena tanaman lobak ini dihuni oleh hama tersebut dan dapat menjadi sumber hama bagi Cruciferae lain yang rentan. Bahkan diperlukan tindakan pengendalian sebagai pencegahan hama tersebut. Selain bagian umbi, daun-daunnya pun mudah terserang oleh kutu dan kumbang lain.
Lobak eropa dapat juga dicoba tanam di daerah dataran rendah, tetapi masalah umum yang dapat terjadi adalah keretakan umbi dan pembuangan hasil yang kurang bagus. Varietas-varietas yang dianjurkan untuk daerah dataran rendah adalah French breakfast, scarlet globe, Cina rose, dan Grenadier. Varietas-varietas ini dapat dipanen dalam waktu empat sampai lima minggu.
(Sumber foto: agamextension.blogspot.com) |
0 Response to "Budidaya Lobak (Raphanus sativus) dengan Sistem Hidroponik"
Posting Komentar