Ubi jalar adalah tanaman sayuran yang cocok untuk diusahakan dalam pergiliran tanam tiga atau enam bulanan. Ada banyak varietas dari ubi jalar ini, ada yang sangat menanjak atau menyebar sampai tipe yang daunnya berdiri tegak. Umbinya juga beraneka ragam, dengan warna kulit dari ungu kemerahan sampai kuning dan putih, dan warna daging buahnya ada yang putih keabuan, kuning bercampur jingga. Dagingnya padat, dengan bentuk umbi dari kecil dan bulat sampai besar memanjang atau berbentuk tidak teratur. Hasilnya pun bervariasi dari 5 hingga 30 ton/ha, tergantung ukuran umbi dan masa pertumbuhan.
Budidaya
Agar mendapatkan hasil yang baik, ubi jalar baiknya di tanam di tanah gembur yang lepas sehingga memungkinkan umbi berkembang bebas di dalamnya. Bahan organik dan pemulsaan dapat meningkatkan hasil umbi, tetapi jika terlalu banyak kandungan nitrogen dalam tanah dapat menghasilkan pertumbuhan daun yang berlebihan dan hasil umbi yang rendah. Oleh karena itu, pupuk kandang dan pupuk berkadar nitrogen tinggi sangat tidak dianjurkan. Kompos yang dibuat dari jerami dan pupuk kandang sapi atau kuda merupakan bahan yang lebih baik untuk memperbaiki struktur tanah untuk ubi jalar.
Penanaman dapat dilakukan dengan umbi yang lebih kecil atau potongan-potongan umbi yang membawa 'mata', tetapi yang paling ekonomis adalah dengan menggunakan stek batang kira-kira lima buku panjangnya. Jika tersedia banyak stek, tiga baris dapat ditanam dalam bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak tanaman 30 cm satu dengan lainnya. Stek pucuk juga dapat memberikan hasil terbaik.
Untuk mendapatkan hasil optimal dalam kebun komersial yang intensif, budidaya para-para sangat dianjurkan; alasannya karena daun-daun mendapatkan sinar matahari yang cukup banyak sehingga proses fotosintesis menjadi lebih baik. Batang (liana) dibiarkan tumbuh dan berakar di permukaan bedengan selama bulan pertama, setelah itu batang yang tumbuh keluar dari bedengan diikat pada para-para dan pertanaman menjalar.
Pupuk dan perlakuan tanah untuk ubi jalar ini sama dengan perlakuan pada tanaman talas, tetapi yang membedakannya adalah pemupukan untuk ubi jalar sebaiknya dibagi dalam pemberian pada umur, 2, 4, 6, 8 dan 10 minggu. Pertanaman memerlukan penyiraman ringan pada cuaca kering untuk hasil maksimal.
Perlindungan Tanaman
Penyakit yang biasany menyerang adalah bercak daun dan kudis (Elsinoe batatas), sedangkan penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya kurang memerlukan perlakuan. Pada umbi dapat terserang beberapa penyakit busuk yang serius, terutama setelah panen dan pada saat penyimpanan. Biasanya yang menyerang adalah Rhizopus spp., Phytium spp., Botryodiplodia theobromae, Botrytis spp., dan Ceratocystis paradoxa. Diperlukan kehati-hatian untuk menghindari kerusakan umbi selama pemanenan.
Virus pun dapat menyerang ubi jalar, seperti burik berbulu (feathery mottle), dengan kerugian nyata sampai 50%. Karena mutlak dilakukan pemilihan bahan tanaman yang sehat.
Dua spesies kumbang (Cylas formicarius dan C. puncticollis) merupakan hama yang paling berat. Hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan ladang dengan membakar sisa-sisa tanaman yang terserang. Mencelupkan bibit ke dalam DDT atau BHC dapat sangat membantu, jika saja penggunaan pestisida ini masih diizinkan. Membumbun untuk melindungi umbi juga dapat membantu. Larva dari ngengat elang (hawkmoth) (Agrius convolvulii) merupakan perontok daun yang dapat menyusahkan, demikian juga dengan kumbang dan ulat. Jika diperlukan, suatu rentang insektisida dapat mengendalikan hama ini. Kupu Acarae acerata merupakan hama yang serius, larvanya dapat memusnahkan keseluruhan daun pada tanaman muda, tetapi dapat dikendalikan dengan senyawa organofosfat.
Nematoda bintil akar dapat juga menimbulkan masalah. Jika ditemukan, penggunaan karbofuran pada waktu tanam dapat dipertimbangkan untuk digunakan.
(Sumber foto: cybex.deptan.go.id) |
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas)"
Posting Komentar