Pengaruh Fotoperiode (Lamanya Penyinaran Matahari) Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Fotoperiode adalah lamanya atau masa pencahayaan harian matahari, yang berubah-ubah sepanjang tahun. Kisaran fotoperiode yang dialami di suatu daerah berbanding lurus atau meningkat seiring dengan meningkatnya garis lintang wilayah tersebut, misalnya di daerah khatulistiwa panjang hari hampir konstan sepanjang tahun, tetapi garis lintang yang ekstrim di daerah tropika, panjang hari bervariasi antara 10 jam pada musim dingin hingga 14 jam pada musim panas.
Pengaruh Fotoperiode (Lamanya Penyinaran Matahari) Terhadap Pertumbuhan Tanaman
(Ilustrasi)

Berbunga dan berbuahnya jenis tanaman tertentu dipengaruhi oleh fotoperiode. Beberapa akan berbunga jika panjang hari berkurang dan lainnya akan berbunga jika panjang hari bertambah. Pembentukan umbi lapis dan umbi batang merupakan proses pertumbuhan lain yang dipengaruhi oleh fotoperiode. Beberapa spesies sayuran yang dipengaruhi oleh fotoperiode dijelaskan sebagai berikut:

Kerabat Bawang
Ada dua tipe bawang: bawang hari panjang, membentuk umbi hanya dalam hari yang relatif panjang pada daerah garis lintang tinggi; dan yang kedua bawang tropika, membentuk umbi pada garis lintang tropika. Untuk masing-masing keadaan, pembentukan umbi dan perkembangan reproduksi dipacu panjang hari yang spesifik. Berbagai kultivar berbeda dalam kebutuhan lama penyinaran, dan dianjurkan untuk memilih yang dapat membentuk umbi di lokasi yang akan digunakan, kecuali jika bawang itu hanya diusahakan sebagai bawang daun (spiring onions) atau bawang hijau.

Kerabat Legum
Banyak spesies dan varietas legum bersifat fotoperiodik seperti kedelai, beberapa varietas kacang tunggak dan kecipir serta legum lain tertentu merupakan tanaman hari pendek atau lama penyinaran mataharinya pendek dan tidak akan berbunga kecuali jika harinya cukup pendek. Di lokasi sekitar khatulistiwa, yang fotoperiodenya tidak pernah lebih dari sekitar 12  setengah jam atau kurang dari 11 jam, kebanyakan kultivar kedelai berbunga sangat awal (dalam 30 hari) dan ini menimbulkan masalah untuk perkembangan daun yang cukup. Bagi kedelai di daerah selatan khatulistiwa, perlu digunakan jarak tanam yang rapat, sekitar 30 cm untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Kacang tunggak dan kecipir, menunjukkan tanggapan yang beraneka ragam dalam pembungaan, tergantung dari kultivar; beberapa diantaranya relatif tidak peka terhadap fotoperiode, sedangkan yang lainnya akan berbunga hanya pada fotoperiode yang pendek atau berkurang. Kebanyakan kultivar kacang buncis relatif tidak peka terhadap fotoperiode.

Kentang
Kentang membutuhkan hari pendek untuk pembentukan umbi (tubersation). Meskipun kentang tidak cocok untuk dataran rendah sekitar khatulistiwa karena penyakit layu bakteri, pada ketinggian yang lebih tinggi kentang dapat ditanam dan mudah membentuk umbi. 

Banyak kultivar baru terutama kerabat legum, dihasilkan dari persilangan  untuk bersifat hari netral, maksudnya mereka tidak peka terhadap fotoperiode dan dapat ditanam pada musim apapun. Pengalaman setempat sangat membantu untuk menentukan varietas yang cocok untuk tiap lokasi tanam.

Okra
Beberapa varietas okra (Abelmoshus esculentus) peka terhadap fotoperiode dan berbunga hanya pada hari pendek

Beberapa jenis tanaman diatas merupakan tanaman lingkungan tropika yang sangat dipengaruhi oleh lamanya masa pencahayaan hari, hal ini menjadi panduan penting untuk menentukan jenis tanaman apa yang sebaiknya ditanam di daerah beriklim tropik.

Sekian dulu pembahasan kita, sampai jumpa di artikel lainnya.
Salam ...

0 Response to "Pengaruh Fotoperiode (Lamanya Penyinaran Matahari) Terhadap Pertumbuhan Tanaman"

Posting Komentar