Prabu Abiyasa (Kresna Dipayana) sedang prihatin, oleh karena putranya yakni Pandu Dewanata, Drestarastra dan Yama Widura belum menjadi pangeran pati untuk menggantikan takhtanya.
Dewabrata alias Resi Bisma menyarankan agar ketiga ksatria bertapa di Sapta Arga. Selain itu Astina juga menerima ancaman musuh dari Timpuru, yakni Prabu Gendara dan Puruswaji. Musuh itu dihadapi Dewabrata, dalam peperangan Puruswaji takluk dan bergabung dengan Dewabrata.
Ketika peristiwa itu berlangsung, istri Puruswaji yakni Aswandari melahirkan anak kembar yang diberi nama Krepa dan Krepi. Kelak Krepa mengabi pada Kerajaan Astina, sedangkan Krepi menjadi istri Drona.
Sementara Pandu Dewanata, Yama Widura dan Drestarastra yang sedang bertapa menerima wahyu dari dewa masing-masing. Pandu menerima Wahyu Ratu, Drestarastra menerima Wahyu Kawicaksanan (Kebijaksanaan) dan Widura menerima Wahyu Ka-limpadan (kecerdikan), kemudian ketiga ksatria kembali ke Astina.
Tidak lama kemudian Prabu Gendara bersama bala tentaranya menyerang Kerajaan Astina, tetapi dapat dibunuh oleh Pandu Dewanata, sedangkan anak buahnya kocar-kacir melarikan diri.
Dewabrata alias Resi Bisma menyarankan agar ketiga ksatria bertapa di Sapta Arga. Selain itu Astina juga menerima ancaman musuh dari Timpuru, yakni Prabu Gendara dan Puruswaji. Musuh itu dihadapi Dewabrata, dalam peperangan Puruswaji takluk dan bergabung dengan Dewabrata.
Ketika peristiwa itu berlangsung, istri Puruswaji yakni Aswandari melahirkan anak kembar yang diberi nama Krepa dan Krepi. Kelak Krepa mengabi pada Kerajaan Astina, sedangkan Krepi menjadi istri Drona.
Sementara Pandu Dewanata, Yama Widura dan Drestarastra yang sedang bertapa menerima wahyu dari dewa masing-masing. Pandu menerima Wahyu Ratu, Drestarastra menerima Wahyu Kawicaksanan (Kebijaksanaan) dan Widura menerima Wahyu Ka-limpadan (kecerdikan), kemudian ketiga ksatria kembali ke Astina.
Tidak lama kemudian Prabu Gendara bersama bala tentaranya menyerang Kerajaan Astina, tetapi dapat dibunuh oleh Pandu Dewanata, sedangkan anak buahnya kocar-kacir melarikan diri.
0 Response to "Wahyu Pandu Dados Ratu"
Posting Komentar