Bayam merupakan tanaman yang tersebar sangat luas keberadaannya, dapat tumbuh liar di banyak tempat. Bayam dapat juga tumbuh di ketinggian sampai 1000 meter dari permukaan laut. tetapi pertumbuhannya jauh lebih jika di dataran rendah tropika. Terdapat banyak varietas; mulai dari yang berwarna hijau tua, hijau muda, merah campur hijau sampai berpigmen merah jelas dengan nilai gizi yang tinggi. Beberapa diantaranya merupakan tanaman hari pendek dan ditanam pada bulan musim panas sebagai sayuran hijau.
Umur pertanaman bayam adalah 4 - 6 minggu, sehingga dapat disertakan dalam pergiliran pertanaman tiga bulanan dengan cara yang sama seperti pada kangkung. Bayam agak sulit penanamannya jika dibandingkan dengan kangkung, tetapi dengan pemeliharaan yang baik dapat memberikan hasil sebesar 15 - 20 ton/ha selama pertanaman empat minggu. Hasil komersial rata-rata dapat mencapai sekitar 10 ton/ha.
Budidaya
Hampir semua jenis tanah dapat digunakan untuk budidaya bayam; kapur hanya diperlukan jika pH di bawah 5,0. Tanah gambut masam dengan pH 4,0 - 4,5 akan memerlukan 1 ton/ha kapur setiap tahun untuk tanaman ini.
Benihnya sangat kecil dan harus dijaga agar penyebarannya merata dalam lubang-lubang tanam yang berjarak 15 cm. Penyiraman juga harus dilakukan dengan hati-hati agar benih tidak tergusur. Atau dapat juga dilakukan dengan cara; benih disebar merata dan diperjarang, atau dapat juga dicampur dengan pasir halus agar penyebarannya lebih merata. Jika penanaman dilakukan dengan cara pindah tanam (disemaikan terlebih dahulu), tanaman semai harus ditanam pada tinggi 10 cm untuk panen tunggal (yang dipanen dengan mencabut) atau pada tinggi 15 - 20 cm untuk beberapa kali panenan melalui pemotongan berulang tunas-tunas baru. Melalui pindah tanam, hasil maksimum yang diperoleh setelah 7 - 8 minggu, tetapi untuk kualitas hasil panen yang baik perlu dipanen lebih awal. Cara panen yang lazim adalah dengan mencabut tanaman semai, tetapi kualitas yang baik dan hasil yang tinggi dapat juga diperoleh melaui pemotongan (pemangkasan) dengan interval waktu 3 - 4 minggu.
Pemupukan untuk bayam ini sama seperti kangkung. Pemberian air dianjurkan agar dilakukan dengan hati-hati dan sedikit-sedikit, dua kali sehari pada cuaca kering.
Perlindungan Tanaman
Tanaman bayam relatif bebas gangguan. Namun terkadang penyakit busuk daun (Thanatephorus cucumeris) dapat parah pada saat cuaca basah dan pertanaman yang lebat. Dalam kondisi yang sama pula, kapang lendir (Physarum cinereum) dapat menghancurkan daun dan meluas dengan cepat. Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan fungisida spektrum lebar, seperti Dithane M-45, Daconil dan senyawa-senyawa tembaga.
Berbagai kumbang pemakan daun dibasmi dengan menggunakan pestisida tetapi penggunaan pestisida umur pendek sebaiknya digunakan secara bijaksana.
(Sumber foto: berita.grosirkeripik.com) |
0 Response to "Cara Bercocok Tanam Bayam dengan Sistem Hidroponik"
Posting Komentar