Tanaman kangkung atau biasa juga disebut kang kong merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat serta memberikan hasil panen dalam waktu 4 sampai 6 minggu setelah tanam. Bahkan di dataran rendah tropika, kangkung sudah dapat dipanen ketika berumur 25 hari dan mampu menghasilkan lebih dari 20 ton/ha daun segar. Sedangkan pertanaman komersial mampu menghasilkan 15 ton/ha sepanjang beberapa kali melakukan panen berturut-turut. Sedangkan jika ditanam di daerah pegunungan membutuhkan waktu 40 hari untuk satu kali panen, sehingga kangkung dapat dimasukkan dalam pergiliran dengan pertanaman tiga bulanan dengan dua atau tiga kali penanaman selama periode tanam tersebut.
Ada dua macam kultivar atau jenis kangkung yang telah dikenal, yang pertama adalah kangkung darat, yang ditanam di lahan kering dengan menggunakan biji, atau lebih dikenal dengan nama kangkung cina. Sedangkan varietas yang lainnya adalah varietas yang tumbuh liar di sawah dan tempat berair lainnya.
Budidaya Kangkung
Jika bercocok tanam dengan menggunakan biji dengan ukuran diameter sekitar 3mm, dapat disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak tanam kira-kira 5 cm antar masing-masing biji. Kultivar atau varietas yang berbiji dapat tahan terhadap tanah lembab dan tumbuh baik saat musim hujan.
Kapur kurang dibutuhkan dalam pertanaman kangkung, kecuali jika ditanam pada tanah yang sangat masam. Dosis pupuk yang dapat dianjurkan untuk kangkung adalah sebagai berikut:
1. Dengan pupuk organik: 20 ton/ha dan 250 kg/ha urea yang diberikan selama dua minggu pertama, yang diberikan dengan cara disiramkan.
2. Tanpa pupuk organik: 200 kg/ha pupuk majemuk 12:12:17:2 + UM sebagai pupuk dasar dan 250 kg/ha urea dengan cara pemberian seperti di atas.
Dalam sistem pergiliran tiga kali pertanaman yaitu tiga pertanaman berturut-turut masing-masing selama 25 - 28 hari, pertanaman pertama ditumbuhkan dari biji dan dua pertanaman berikutnya adalah hasil dari pertumbuhan kembali tunas-tunas yang telah dipanen sebelumnya. Untuk hasil panen yang baik, diperlukan penyiraman teratur dan sering pada cuaca kering.
Perlindungan Tanaman
Tanaman kangkung tahan dan memerlukan hanya sedikit perlindungan. Penyakit jamur yang biasanya menyerang kangkung adalah karat putih (Albugo ipomoeae - panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate, tetapi jika benih diberikan perlakuan kimiawi dengan thiram dan kehigienisannya diperhatikan, maka penyakit ini tidak menjadi masalah. Serangga yang biasanya menyerang adalah serangga pemakan daun yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat yang dilakukan jauh sebelum waktu panen.
(Sumber foto: saranaagri.wordpress.com) |
0 Response to "Cara Bercocok Tanam Kangkung (Ipomoea aquatica)"
Posting Komentar